Ad Code

Responsive Advertisement

Suka Main Saham? Coba Lirik Saham Perusahaan Sektor Keuangan

Suka Main Saham? Coba Lirik Saham Perusahaan Sektor Keuangan
img src: pixabay.com


Main Saham, trend baru hangat dan sangat kekinian yang digandrungi kaum milenial. Meski kampanye ajakan investasi pada saham untuk kaum muda sudah digaungkan sejak lama, baru tahun ini lah boomingnya.

Berawal dari beberapa selebritas yang membicarakan investasi saham. Melalui postingan instagram dan video Youtube di channelnya masing-masing, selebritas ini mengendorse informasi bahkan beberapa saham perusahaan.

Impactnya sangat signifikan, pengikut selebritas banyak yang tertarik dan yakin bisa beruntung kedepannya dengan berinvestasi di saham dari sekarang. Ketertarikan ini perlu diimbangi pengetahuan atau edukasi terkait bagaimana berinvestasi yang benar di saham.

Cerdas Berinvestasi Saham

Saya juga bagian dari masyarakat biasa dengan pendapatan biasa saja namun tertarik untuk mencoba memulai berinvestasi saham. Besar harapan bisa mendapatkan keuntungan sehingga bisa tanam uang lebih banyak.

Sebagai pemula saya melakukan beberapa hal dasar walau tanpa 'guru' resmi. Pertama, mencari informasi sebanyak-banyaknya semua hal yang berhubungan dengan definisi. Seperti pengertian saham, arti emiten, arti asset lancar, arti prospektus, dan masih banyak lagi.

Kedua, saya menulis semua profil perusahaan yang sudah melantai di bursa. Memisahkannya sesuai kategori dan sektor usaha yang terdaftar di BEI. Kemudian melanjutkan tahap selanjutnya, tahapan yang gampang-gampang susah.

Ketiga, tahap selanjutnya yaitu 'meramal' sektor usaha mana yang akan memberikan untung besar dalam jangka panjang, minimal 5-10 tahun kemudian. Saat ini misalnya, saya memprediksikan sektor teknologi akan terus melejit hingga 25 tahun kedepan. Maka saya putuskan untuk memilih memulai investasi pada sektor teknologi.

Keempat, paling ribet yaitu mengenal lebih dekat performa perusahaan dan visi misi serta perbandingan laporan keuangan dari tahun ke tahun. Paling tidak, saya bisa membandingkan laporan keuangan dalam 3 tahun terakhir. Selanjutnya saya memilih beberapa perusahaan yang menurut saya 'akan maju'.

Kelima, barulah saya membuat akun untuk registrasi di perusahaan sekuritas dan melengkapi dokumen yang dibutuhkan. Investasi pertama tidak perlu besar, penambahan modal pembelian saham akan berjalan hingga ke depan.

Saya tidak akan mempedulikan kata orang, "saham PT. ini bagus lho" tanpa analisa yang cermat. "Saham ini lagi naik, ayo beli!", waw salah menurut saya.

Membeli saham justru pada saat harganya turun, bukan sebaliknya. Itu pun dengan prediksi dan perkiraan seperti yg sudah disebutkan di atas. Saya tidak akan mengambil keuntungan dari selisih harga beli dan jual, karena buat saya ini adalah invest tahunan bukan seperti jualan di pasar yang untungnya harian.

Yang diharapkan adalah perusahaan yang kita beli sahamnya memiliki kinerja yang baik sehingga kita bisa mendaptkan sebagian labanya berupa deviden yg dibagikan. Jika performa company baik dalam rentang waktu tertentu pastilah harga sahamnya pun naik jadi kalau mesti jual pun pasti akan untung.

[img src: pixabay.com]

Lirik Perusahaan Sektor Finance

Dari ratusan perusahaan dengan berbagai kategori sektor usaha di lantai bursa, ada ± 94 perusahaan yang fokus pada financial seperti perbankan, asuransi, pembiayaan, sekuritas atau investasi.

51 perusahaan sudah berada di papan utama, dan sisanya di papan pengembangan. Papan utama salah satu indikatornya adalah perusahaan tak boleh rugi. Detail informasinya akan saya buatkan dalam post terpisah.

Hampir semua perusahaan perbankan besar sudah masuk papan utama. Teruji performanya dalam kurun puluhan tahun. Misalnya Bank BRI dan Bank Mandiri. Namun perusahaan yang sudah besar harga saham perlembarnya pun mahal, sehingga bisa kita abaikan dalam tahap memulai investasi saham.

Perusahaan asuransi yang masuk papan utama semisal Panin Financial dan Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG. Kita juga bisa mencoba saham perusahaan di papan pengembangan asal ulet memantau perkembangan kemajuan perusahaan.

Kemudian di perusahaan pembiayaan ada contoh BFI Finance, tempat saya bekerja. Perlu anda ketahui bahwa mayoritas pemilik saham BFI adalah masyarakat, cek saja di situs idx.co.id. Ini menunjukkan bahwa masyarakat cukup memahami bahwa perusahaan pembiayaan akan tetap dibutuhkan walau sedang 'krisis'.

Post Navi

Post a Comment

0 Comments